BELAJAR SAMBIL BERMAIN DI CINANGNENG
Belajar tetapi sambil bermain, bisakah?
Pemahaman kalimat diatas masih belum terselesaikan hingga hari ini.
Sebagian dari kita masih memahami bahwa belajar itu ya harus belajar, tidak dapat disambi-sambi (asal mula kata sambil) dengan aktifitas yang lain. Suatu pekerjaan yang tidak dilakukan dengan fokus, disambi dengan melakukan aktifitas yang lain, maka akan menghasilkan pekerjaan yang kurang ataupun tidak maksimal. Banyak contoh beberapa pekerjaan yang dikerjakan bersamaan hasilnya tidak maksimal.
SMP Budi Luhur dapat menyikapihal ini dengan baik. Hasilnya tidak hanya satu, dua-duanya didapat dan tidak ada yang sia-sia. Belajar ya mendapat ilmu, bermain yang didapat adalah kesenangan hati ataupun jiwa. Implementasinya belajar dengan hati yang senang akan dengan mudah menerima, menangkap dan menyimpan ilmu pengetahuan. Sebaliknya belajar apapun jika tidak disertai rasa senang di hati maka akan sulit ilmu itu masuk, diterima apalagi diamalkan.
Berkunjung ke Cinangneng, Bogor adalah suatu kegiatan untuk belajar dengan kesenangan, bukan bersenang – senang.
“Belajar apa disini?”
Banyak hal yang selama ini belum diketahui 0leh kami walaupun sebenarnya di lingkungan sekolah telah ada. Dalam waktu sehari itu kami bongkar semua.
“Oh … begini toh? …” Begitulah komentar kami.
Salah satu contohnya adalah kami sudah mengenal dan mengetahui Gamelan, sebuah alat musik tradisional Indonesia. Tapi kami belum mengetahui bagaimana cara memainkan dan bahan-bahan pembuat gamelan. Selama ini kami hanya melihat gamelan dimainkan melalui tayangan televisi atapun youtube. Di Cinangneng semua terjawab.
Gamelan dalam pemahaman kami adalah serangkaian alat music tradisional yang meliputi bonang, saran, gong, dan kendang. Semua alat music ini dibunyikan sesuai dengan nada yang telah diatur oleh masing-masing daerah. Artinya gamelan daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dengan Jawa Barat memiliki perbedaan dalam tata cara pembunyiannya. Setelah mencoba memainkannya di Cinangneng, kamipun langsung memahaminya.
Bermain di Cinangneng ini dapat pula diartikan sebagai bentuk praktik dari teori – teori yang dipelajari di sekolah. Adapula yang mengartikan sebagai belajar dengan alam. Sekolah adalah tempat mempelajari tentang kebudayaan daerah dan Cinangneng adalah tempat untuk praktik bagaimana cara memainkannya. Selain itu di Cinangneng juga kita dapat melihat peragaan tari khas Jawa Barat.
Sungguh menggembirakan hati bermain di Cinangneng. Tidak hanya mempelajari secara teori tetapi kita dapat langsung melihat, mendengar dan mempraktikkannya. Kegiatan seperti ini dapat menghilangkan kepenatan serta kejenuhan.
Belajar dan bermain di luar sekolah terutama di alam terbuka sepertihalnya di Cinangneng ini, merupakan program SMP Budi Luhur yang sudah terjadwal secara berkala. Dengan lokasi yang selalu berbeda setiap tahun. Hal ini bertujuan agar siswa-siswi selalu mempunyai wawasan yang luas dan bervariasi terhadap keanekaragaman budaya serta potensi negara sendiri. Seperti tahun sebelumnya, SMP Budi Luhur mengunjungi Museum Batik di Jakarta. Disini pula siswa-siswi mempelajari ilmu seluk beluk seni membatik dari seluruh nusantara yang ternyata sangat mengasikkan.
Oleh: Suyatno – SMP Budi Luhur – 2015